Cerita Soal Klien di Perusahaan Cat

Hari ini saya belajar soal cat, marketing, sosial service dan seluk beluk mendapatkan klien….Ketika berbagai perpektif sering mampir dan mengajarkan sesuatu walau sederhana….

Pagi ini saya mendapatkan dua klien yang akan di promosikan oleh perusahaannya. Salah satu perusahaan cat nasional yang punya kantor cabang di kalimantan selatan, jadilah di refer ke kantor kami. Posisi yang saya pelajari malam sebelumnya adalah jabatan ini membutuhkan leadership yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, kerja sama dan mengarahan yang baik dari seorang pemimpin.  Sepanjang pagi sebelum pergi ke kantor, saya mikir apa yang bisa saya lakukan dari pada memberikan tes manajerial yang saya belum menguasai dengan baik interpretasinya.

Mengingat dulu pernah ikut tes IM dengan segudang esainya, yang menurut saya lebih psikologis karena melibatkan perasaan sang penulis, maka sayapun menggunakan strategi ini…hitung-hitung belajar buat kroscek dengan alat tes yang saya berikan, tapi dengan konsekuensi saya lebih mengahabiskan waktu yang lebih lama dibandingkan tes-tes sebelumnya…he, tak pikir-pikir tak papalah sekalian belajar melatih kepekaan. Sekalian juga saya belajar tentang seluk beluk pekerjaan, wewenang dan tanggung jawab mereka…  Dan saya pun memberikan waktu kurang lebih 30 menit untuk mengarang indah…Ada dua pertanyaan yang saya ajukan dan semuanya terkait dengan pekerjaan…Pertanyaan pertama terkait job dis pekerjaan mereka dan pertanyaan kedua terkait ” seandainya saya terpilih menjadi posisi tersebut”, yang menurut saya mengandung interpretasi luas bagi sang penulis dan kita bisa melihat banyak aspek kepemimpinan disana…Ini lebih menyenangkan tentunya dari pada menjawab MSDT yang terlalu panjang itu….

Setelah sesi tes lain yang panjang, tibalah pada sesi wawancara, karena rekan saya sedang mengajar, maka hari ini totaly sayalah yang menghandle semuanya… Sepertinya saya menghabiskan lebih dari setengah jam setiap orangnya untuk ” ngobrol” dengan mereka..saya mengatakan ngobrol untuk mengurangi kesan kaku saja, dan apalagi usia saya yang jauh dibawah mereka,,,jadi kalau saya pakai kata wawancara mungkin terkesan gimana (sempat ingin terlihat lebih dewasa biar dipanggil ibu…ha).

Inilah yang saya dapat hari ini dari dua klien saya

Cerita klien pertama

Saya memperkenalkan siapa saya….kemudian biar tidak terlihat tegang, bapak yang agak muda ini kemudian saya goda sedikit…(heee), saya panggil bapak atau mas ini….dan mulailah kami mengobrol..Dia banyak bercerita selesai SMK dia langsung bekerja sebagai pramuniaga di sebuah departement store, kemudian pindah keperusahaan sekarang sebagai retail, lalu ke posisi CS dan sekarang akan di promosikan ke koordinator SPG. Saya berusaha mengungkap bagaimana kapasitas dia soal kepemimpinan dan sikap terhadap bawahan…kesan yang saya tangkap adalah orang ini punya kepekaan sendiri terhadap karyawan…dan dia punya semangat yang tinggi untu cerita dan menjelaskan dirinya. Saya kan tidak mengerti soal percatan ya…jadinya beliau ini banyak menjelaskan soal cat yang baik, bagaimana mencampur sampai ada alat-alat segala. Di jabatan yang baru dia akan membawahi SPG di beberapa wilayah kota di banjarmasin ataupun luar kota. SPG itu harus ramah pokoknya mbak, dulu kan saya pernah di pramuniaga, jadi ya harus sabar menghadapi pembeli. Saya bertanya apa sih yang biasanya menyebabkan SPG keluar dari pekerjaannya, gajinya sesuai gak? dia menjawab kalau gaji UMR kalimantanlah kalau yang keluar biasanya karena konflik sama pemilik toko. Mas ini kemudian menjelaskan sistem kerja sama dengan toko, ada yang berbentuk rekanan dimana ada SPG kantor dan ada juga yang tidak, artinya mereka bisa mengelola sendiri (heee….yang saya suka dari wawancara ini adalah saya dapat ilmu baru dari manajement). Saya kemudian bertanya masalah sulit apa yang pernah dihadapi dan bagaimana cara menghadapinya.. Kemudian dia menjelaskan soal diterima di perusahaan sekarang dan dia juga dikabarkan di terima di dalah satu bank besar, akhirnya memilih di perusahaan sekarang karena masih di Banjarmasin, bisa tinggal dengan orang tua jadi lebih irit biaya, dan yang penting saya bisa teru kuliah mbak…saya kuliahnya malem senin sampai jum’at. (nah, ini yang saya suka dari wawancara, kadang-kadang saya mendapatkan aspek lain yang saya butuhkan untuk data tanpa bertanya spesifik).

Cerita klien kedua

Dari bekerja di Jakarta sebagai QC perusahaan impor ekport, pindah ke sebuah Yayasan sosial, dan pindah ke banjarmasih lalu bekerja di perusahaan cat ini. Diawali karir sebagai admint, CS, sekarang sebagai Project Rep yang bertugas menghandle klien-klien yang berhubungan dengan bangunan (umumnya kontraktor dan owner langsung bangunan). Bapak ini sepuluh tahun lebi tua dari saya dan tidak seceria klien saya yang pertama, pembawaannya tenang dan tatapannya dalem…(haa…apa coba ya), kamipun mulai ngobrol seputar pekerjaan. Bahwa tugasnya intinya adalah menjual cat kepada bangunan-bangunan..jadi sistem kerjanya benar-benar di lapangan. Misalnya ada bangunan baru, bapak ini berusaha mencari owner atau kontraktornya kemudian mencoba lobi-lobi gimana caranya cat perusahaan mereka yang dipakai. Wah, saya mendapatkan banyak ilmu  marketing dari bapak ini..prinsipnya mbak, dalam marketing itu dilarang banting harga, nanti bisa menurunkan kualitas, jadi lebih ke tawaran-tawaran pendukung seperti kontrol langsung dari perusaaan, mendapatkan fasilitas tertentu dan lain-lain. Lobi dengan owner dan kontraktor juga beda mbak..kalau owner lebih memancing kepuasan pribadi mereka, sedangkan kalau ke kontraktor lebih ke tawaran harga bahkan mungkin komisi. Dalam bisnis ini juga kata sang bapak kita juga harus memahami tentang produk-produk saingan kita sehingga bisa mendongkrak kualitas produk yang ditawarkan. Saya bertanya pernah dapat klien yang kompline. Beliau menjawab dulu sempat kita kasih solusi salah, akibat survey rekanan..kasusnya lantai di cat, tetapi habis itu gak lama langsung terkelupas (saya baru tau lantai bisa dicat, hee), banyaknya kemudian menjelaskan soal tipekal lantai dan jenis cat yang sesuai (hooo….saya mangguk-mangguk), akhirnya mbak bonus saya juga dipotong untuk nambalin cat yang gak dibayar… Jadi setelah itu saya belajar untuk lebih teliti lagi. Bagaimana dream tim bapak dan bagaimana bapak membagi tugasnya..itu adalah pertanyaan terakhir lain setelah kami cukup lama ngobrol seluk beluk pekerjaan beliau Saya ingin tim yang di dalamnya tidak mudah menyerah, kadang klien itu kan mesti di datangi berkali kali dan mesti ada triknya sendiri-sendiri, dan di tim saya juga harusnya tidak egois karena capaian tim adalah capaian bersama, saya gak ingin tim saya sibuk mengejar target sendiri, mungkin saya akan menerapkan sistem roling dan membagi area sales sesuai dengan kebutuhan. Banyak sales yang berada di luar kota karena prospeknya lebih terbuka lebar. Catatan pribadi saya, orang akan belajar banyak jauh dari pengalaman..dan bapak ini dengan pengalamannya sudah melakukannya. Saya sempat tergelitik dengan pertanyaan saya sendiri kepada sang bapak yang lulusan filsafat kemudian bekerja di marketing,..bagaimana pak, awal-awalnya dulu…. Dan sang bapak menjawab, jadi memang semua pekerjaan itu ada tantangannya mbak, awalnya saya juga sempat ngerasa kok gak mungkin saya mencapai target, 6 bulan pertama saya cuma bagi kartu nama dan pengenalan diri saja, klien kan harus pelan-pelan, yang penting mereka tahu dulu, saya juga belajar untuk peka terhadap peluang, misalnya jalan-jalan kemana kalau ada bangunan baru saya cari tahu siapa owner atau kontraktornya kemudian untuk saya lobi di hari berikutnya… Akhirnya ya bisa aja (saya menggaris bawahi bahwa setiap kesabaran pasti akan membuahkan hasil yang indah).

Yang saya suka dari jum’at dan bertemu dua orang ini adalah saya bisa belajar lebih banyak dari pengalaman mereka…bahwa saya tidak perlu merasakan seperti mereka untuk memahami, tetapi hikmah yang dapat di mereka bisa juga sampai kepada saya, walaupun mungkin tidak seutuhnya…

Dan sis menyenangkan dari pekerjaan saya sekarang adalah membuat saya lebih mengenal dunia dan menghargai perbedaaan, bahwa adalah pilihan kita ingin hidup dengan cara seperti apa…

Alhamdulilllah Rabbku…Saat dimana engkau terus membuat hambanya belajar dengan sederhana

Tinggalkan komentar