Refleksi

“Tuhan memberikan kita pengalaman, agar kita berefleksi (Rahmi Yunita, 2022)”

Dibicarakan dengan santai, ku dengar dengan sekilas sambil bekerja. Namun sejekab membuatku menghentikan aktivitas. ” Refleksi itu harus diluangkan, karena orang dewasa belajar dari pengalaman” lanjutnya kemudian. Seperti John Dewey bilang we do not learn from experience, we learn from reflection.

Refleksi menjadi kata-kata yang begitu sering baca, dengar, dan tulis belakangan. Sebagian besar karena urusan pekerjaan, sebagian lagi karena urusan personal. Rupanya, semakin tua seseorang tidak menjamin bahwa memaknai pengalaman seharusnya dapat membuat seseorang lebih baik. Sesederhana mencoba unlearn pattern and learn pattern, bahwa jika kebiasaanmu tidak membuat lebih baik, maka cobalah belajar pola yang baru. Sederhana, tapi begitu sulit dibiasakan.

Refleksi…

Seseorang bilang dengan tegas kepadaku “Kamu ada di sini.. bukan di masa depan, bukan di masa lalu” coba rasakan sekitarmu, fokus!” Populernya katanya mindfullness, tapi mungkin bagiku adalah belajar untuk menyelesaikan dengan sabar satu persatu. Seperti mudah dilogikakan, tapi lagi-lagi sulit untuk dibiasakan.

***

Tulisan yang mungkin tidak selesai, karena aku-pun mencoba merefleksikan!

Tinggalkan komentar