Sibiran : Bertanya

Gs21929864-3641-41b5-aff5-09fb49dbc687_pngHah…. Mungkin benar kata sebuah kutipan “ sometimes we make the process more complicated than we need to”. Sementara banyak peristiwa di dunia ini  adalah proses timbal balik yang sederhana. Seperti foto yang saya liat sore ini dari seorang teman di media sosial. Seorang kakek yang berjualan singkong, kemudian tertangkap kamera menangis karena jualannya tidak laku. Jujur, foto ini bertutur jauh lebih banyak, melibihi banyak nasehat yang menghujam di kognisi saya belakangan, Apa kakek ini berfikir dunia ini tidak adil bagi sosok renta sepertinya, atau bisa jadi sang kakek hanya jeda sejenak mengekpresikan puncak kelelahannya berjalan dan kemudian kembali lagi mengusahakan rezeki halal bagi perutnya. Foto kakek penjual singkong ini membuat saya merefleksikan kembali tentang apa yang sebenarnya yang saya cari?, apa yang membuat saya bertahan, atau bisakah saya berfikir lebih sederhana?”

Sumber foto : Dede Yogi Darsita

Sibiran 2 : Lupa

Alia bersikeras kepada Encinya bahwa dia sudah mencari buku tabungannya yang hilang. “coba Alia cari dulu di rumah, mungkin di kamar, mungkin di tas”, ucap Encinya kepadanya di kelas. Sialnya, ternyata Encinyalah yang salah, buku tabungan Alia terselip di antara berbagai macam tugas anak-anak yang menumpuk. “Alia…Enci minta maaf, buku tabungan Alia ternyata ada pada Enci”, ucap Enci Alia besoknya. Alia dengan wajah cemberut kemudian berlalu begitu saja.

Bagi Alia, bukan masalah Encinya tidak percaya kepadanya, tetapi dia begitu kesal karena Encinya sudah melupakan buku tabungannya. Alia belum bisa membayangkan jika Encinya mempunyai banyak tugas yang harus diselesaikan setiap harinya, harus membagi peran antara menjadi seorang guru, seorang kakak, adik, dan anak dari orang tuanya. Kenapa orang dewasa selalu seperti itu, melupakan hal-hal yang dianggap penting oleh anak kecil. Bagi Alia buku tabungan itu sangat penting karena untuk pertama kali dalam hidupnya ia belajar menabung. Menyisihkan uang yang didapat dari menjemur coklat, pemberian nenek atau tidak menghabiskan uang jajannya di sekolah. Ia ingin membeli cat air untuk menggambar di kelas dan menyerahkan uang tersebut kepada Encinya agar ketika ke kota bisa dibelikan. Encinya sendiri yang berkata kepada Alia bahwa untuk mengambil uang tabungan, harus ada bukunya. Seketika, Enci yang Alia anggap sangat menyayangi dan baik kepadanya, berubah menjadi sosok yang tidak peduli di mata Alia. Pikiran Alia begitu kalap dan  kesal terhadap perilaku Encinya. Butuh waktu membuat Alia bisa merasakan kembali bahwa Encinya selalu sayang dan peduli kepada Alia.

Kadang seperti Alia….butuh waktu bagiku pula mencari alasan kenapa seseorang melupakan hal yang penting penanda kepedulian. Bahwa sebenarnya, banyak cara untuk peduli, dan kepedulian bisa diwujudkan dengan rupa yang kadang tidak kita pahami.

Sibiran

Alia kecil berlari menuju pantai yang tidak jauh dari rumahnya. Ia kemudian duduk dan membenamkan kakinya ke butiran pasir. Alia hanya terdiam, dan melihat hamparan laut biru di depannya. Gadis kecil itu sedang termenung memikirkan logika orang dewasa yang membingungkannya. Bagi Aliana, di dunia ini hanya ada dua kategori manusia. Manusia baik dan manusia yang tidak baik. Manusia baik adalah mereka yang harus ditemani, dan yang tidak baik harus dijauhi. Baginya hidup sederhana, antara titik hitam dan putih. Belakangan ia sangat bingung dengan orang sekitarnya, mengapa ibunya bilang kalau bu Cica kurang baik, tetapi setiap hari ibunya selalu menyapa, tersenyum dan berbicara dengan Bu Cica. Ibunya sungguh aneh, tidak konsisten, sulit dimengerti. Alia tidak menyukai Bu Cica, titik!!!, sehingga tidak alasan Alia untuk baik kepadanya. Alia kecil rupanya tidak memahami bahwa ada namanya sopan santun, etika, atau bermain peran di dalam hidup. Alia tau benar bahwa ibunya tidak suka dengan bu Cica, tetapi Alia belum memahami bahwa kadang kala kita harus mengolah ketidaksukaan kita untuk menjaga keharmonisan, keseimbangan, dan tata krama sosial.

Shiitt…Seperti Alia…Akupun kadang tidak mengerti!

  • Sibiran : keratan, potongan, belahan kecil