Seorang teman penempatanku pernah bertanya…. “bagaimana caramu menikmati hidup?”, yang kemudian dengan kujawab dengan kata abstarak sederhana…” syukur”. Terdiri dari satu kata yang terlihat mudah tetapi dalam prakteknya butuh kekuatan untuk melakukannya.
Apapun Alhamdulillah…mungkin diriku sekarang…itulah yang bisa kulakukan untuk menikmati hidup. Atas banyak hal yang menyenangkan, sedih, kecewa, kagum, kejutan, atau kejadian-kejadian hidup yang ingin kumaknai… Syukur atas apapun membawaku kepada situasi dan penerimaan yang lebih baik.
Lama rasanya aku mencari apa sebenarnya definisi syukur dan sabar…ibarat dua keping mata uang yang saling melengkapi, dan membuat hidup menjadi lebih mudah…. aku kemudian sepakat dengan teman penempatanku bahwa dalam kehidupan, kenapa kita harus menyusahkan diri dengan memikirkan kesusahan, dan berfikir positiflah kepada Allah… Berfikir posiif kepada Allah itu jauh lebih membahagiaakan, tidak curiga terhadap rencananya lebih memberikan energi, dan selalu yakin Allah akan ada selalu ada untuk hambanya, itu lebih memberikan kekuatan…
Seperti rencanaNya sekarang kepadaku….
Daoed Joesoef pernah menulis, jauh lebih mudah berbicara dengan Tuhan dari pada tentang Tuhan…dan bagiku, jauh lebih menenangkan mengimani Tuhan dari pada mencari runtutan logika tentangNya… Ketika aku tahu, ada kekuatan yang maha dahsyat yang dapat melindungi dan memantuku dengan caranya, maka atas apapun yang terjadi kepadaku… Mengutip kata Daoed Joesoef lagi…Dia akan ada di depan, di belakang, di samping, atau bahkan menggendongku saat aku membutuhkannya…. Jadi Rabb ku….Apapun Alhamdulillah….
Di pelosok negeri…itulah aku sekarang…dan Dia memberikan kemudahan dan hiburan luar biasa bagiku disini…aku bisa merasakan bagaimana mewahnya hidup dipesisir dengan banyak kebaikan dan cinta anak-anak kepadaku….atas setiap kesenangan, tantangan, rasa frustasi, kesal, marah, dan bersemangatnya aku kepada banyak hal disini…..Jika ini harus terbayarkan, entah berapa banyak harus kubayar kepada engkau Rabb….
Alhamdulillah….