Merayakan Benih Kerja Sama

Guru, Kader, Kades, KPL, dan Komite SDN 07 Beringin Rayo

Guru, Kader, Kades, KPL, dan Komite SDN 07 Beringin Rayo

Sekolah Dasar Negeri 07 Tumbang Titi, Desa Beringin Rayo, tahun ini menginjak usia 36 tahun. “jika pernikahan, usia pantas bahkan untuk punya cucu” kata pak Juara, Kepala sekolah, saat  perayaan ulang tahun sekolah yang dihadiri oleh banyak warga desa Beringin. Desa ini adalah desa paling hilir sungai Pesaguan, kecamatan Tumbang Titi-Kalimantan Barat.  Desa terpencil dengan akses jalan sulit dan dihuni seratus persen suku Dayak dengan adat istiadat kemasyarakatan yang masih sangat kental. Pak Juara dalam sambutannya kemudian menambahkan bahwa guru berbuat di sekolah untuk kepentingan anak-anak agar semakin baik, harus didukung pula oleh orang tua dan masyarakat.

 Membalik ke belakang, hampir satu tahun keberadaan KIAT Guru di desa Beringin Rayo, menawarkan pendekatan kerja sama dalam memberdayakan pendidikan bahwa keberhasilan belajar anak bukan hanya urusan guru dan sekolah, tetapi kepentingan semua pihak. Melihat dan menggali apa tantangan pendidikan di desa, kemudian bersama-sama merumuskan kesepakatan pelayanan kongkrit untuk dilakukan bersama-sama baik oleh guru ataupun orang tua dan masyarakat.  Dalam prosesnya, tentu bukan hal mudah, ketika paradigma yang terbangun selama ini adalah program pendidikan pasti terkait dengan bantuan yang bersifat fisik. “Pada awalnya saya antara ingin menolak dan menerima program ini, saya tahu ini baik, tetapi ketika sama-sama tidak sepaham dan tidak dimengerti dengan baik, seperti yang pernah kita lalui, sempat menimbulkan konflik antara guru dan masyarakat, tetapi ketika semua pihak semakin paham perannya masing-masing, sekolah kami bisa belajar banyak dari program ini terutama tentang membangun kerja sama” Ucap Pak Juara.  

“KIAT Guru ini bukan program yang simulasi saja,sambil lewat lalu hilang, tetapi benar-benar nyata, serius melibatkan masyarakat, awalnya sulit dan menimbulkan salah paham, tetapi ketika sepaham semuanya lebih mudah” Ucap Adrianus Elips, Bu Yusnani anggota KPL lainnya juga menambahkan bahwa“Walaupun dulu sempat berkonflik dengan guru karena merasa diawasi oleh masyarakat, tetapi  itu yang lalu, guru sekarang sudah semakin baik mengajarnya, PRnya adalah bagaimana sekarang orang tua juga tambah peduli lagi dengan anak, tidak lagi ajak ke ladang, menyempatkan dampingi anak di rumah”.

 Kerja sama dimulai dari hal-hal sederhanya dan nyata, hal inilah yang mulai terasa di desa Beringin Rayo. Pak Edouarusman, guru di sekolah menjelaskan beliau lebih semangat jika orang tua semakin peduli dengan pendidikan anak mereka. Kepedulian itu ditunjukan dengan komitemen orang tua mematuhi kesepakatan yang dibuat bersama-sama.  Bu Monica Lely bercerita bahwa catatan yang diberikan guru di sekolah tentang perkembangan belajar anaknya, membuat orang tua tau lebih detail bagaimana mendampingi di rumah. Begitu juga saat guru menyerahkan absen kelas kepada komite setiap bulannya, yang membantu komite melihat anak-anak yang masih sering diajak berladang oleh orang tua sehingga bisa dilakukan pendekatan. Bahwa kerja sama pelayanan pendidikan bukan soal megahnya bangunan sekolah, tetapi perubahan aktor-aktor di dalamnya yang bersama-sama melakukan yang terbaik untuk pendidikan anak mereka.

Penyerahan mesin pemotong rumput oleh kepala desa kepada kepala sekolah

Penyerahan mesin pemotong rumput oleh kepala desa kepada kepala sekolah

Tindakan kongkrit lain datang dari pemerintahan desa adalah dengan memberikan bantuan dana beasiswa kepada anak, membantu mesin potong rumput untuk sekolah, dan menganggarkan oprasional untuk komite pengguna layanan dalam bekerja. “ ini adalah bentuk kepedulian kami, bahwa kami ingin semakin banyak anak Beringin Rayo yang sekolahnya semakin tinggi” Kepala Desa, Paulus Aluan dalam sambutannya di depan warga. Menurut beliau,  KIAT Guru menguatkan pemahamannya bahwa pemerintahan desa juga memiliki hak untuk melakukan pengawasan ataupun terlibat dalam kemajuan pendidikan di desanya.

                Saat program ini masuk ke desa, guru-guru di sekolah berharap akan ada kerja sama yang baik antar semua pihak untuk pendidikan di desa. Orang tua dan masyarakat juga berharap anak-anak desa Beringin Rayo selain menjadi orang yang sukses juga bermanfaat bagi masyarakat dan negaranya. Mungkin terlalu dini untuk merekam perubahan di desa Beringin Rayo, tetapi dengan kepedulian semua pihak, suatu saat bukan sesuatu yang mustahil untuk dirayakan.

1 Komentar (+add yours?)

  1. nunungnhd
    Agu 22, 2015 @ 06:04:13

    Mbak Yantiii,, minta alamat e-mail…

    Suka

    Balas

Tinggalkan komentar